07 Juli 2011

Menjajal Mikrotik Routerboard RB750

Saat browsing di situs Mikrotik Indonesia (www.mikrotik.co.id), saya menemukan berita menarik tentang hadirnya router terbaru keluaran mikrotik. Satu hal yang paling menarik perhatian saya adalah harganya yang sangat murah, hanya Rp 460 ribu. Dengan harga semurah itu sudah bisa didapatkan router dengan spesifikasi yang cukup bagus. Router ini mempunyai prosesor Atheros 400MHz, dilengkapi dengan OS Mikrotik vers 3.29 lisensi level 4. Sebagai pembanding, tidak ada salahnya kita meihat harga Lisensi Mikrotik Router OS level 4 yang harganya Rp 400 ribu. Berarti, dengan hanya menambah beberapa puluh ribu rupiah saja, kita sudah bisa mendapatkan lisensi level 4 sekaligus routerboardnya.

Tanpa pikir panjang, saya pun langsung memutuskan untuk membeli routerboard ini. Sayangnya, di web mikrotik.co.id tertayang kalimat yang menyatakan bahwa mereka saat ini tidak memiliki persediaan poduk ini. Terpaksa saya mencoba mencari ke penjual yang lain dan didapatkanlah pada hari itu juga tapi dengan harga Rp 475 ribu. Lebih mahal sedikit tidak apalah, pikir saya, karena saya memang sudah tidak sabar untuk mencoba sendiri produk murah ini.

Pertama kali melihat kotak kardus pembungkusnya, terkesan tidak berkelas. Kotak kardusnya hanya berwarna coklat biasa, tidak mengkilap. Ketika saya buka, di dalamnya pun tidak ada kertas bertuliskan satu kalimat pun. Satu-satunya petunjuk hanya ada di bagian belakang kardus berupa enam kalimat singkat yang menyatakan bahwa port 1 untuk koneksi ke internet, sementara port 2-5 untuk dikoneksikan ke komputer. Juga perintah (tidak wajib tentunya) untuk mengeset IP komputer ke otomatis. Untuk mengakses router, bisa dengan membuka IP default 192.168.88.1, dengan user name : admin, tanpa password. Hal lain yang saya perhatikan, chasing routerborard ini hanya terbuat dari plastik, warnanya putih.

Ketika kita sudah masuk via winbox, akan kita dapati bahwa routerboard ini sudah disetting. Tidak ada salahnya kita memakai setting bawaan ini. Tinggal sesuaikan saja jaringan komputer kita dengan settingan ini. Akan tetapi, karena menurut saya kurang praktis (jika harus mengubah settingan IP pada banyak komputer di tempat saya), maka saya lebih memilih untuk mengubah settingan pada routerboard ini. Selama saya menyetting (kurang lebih sekitar 20 menit) ternyata routerboard ini sudah cukup panas. Oleh karena itu, untuk mencegah panas berlebih, saya dinginkan dengan satu kipas pendingin.

Sampai tulisan ini saya tulis, berarti sudah lebih dari 12 jam routerboard ini saya jalankan. Sejauh ini, performanya memuaskan. Proses start dan reboot juga cepat . Semoga sampai besok dan seterusnya, routerboard Mikrotik RB750 ini tetap bisa diandalkan. Hadits Maulana (www.hadizstyle.blogspot.com)

Mikrotik RB750

Tidak ada komentar: